
Bagi para pelaku UMKM, mengelola bisnis bukan hanya soal menjual produk atau layanan. Ada hal penting yang sering terabaikan padahal sangat menentukan kelangsungan usaha, yaitu pembukuan keuangan. Banyak pebisnis pemula yang menganggap pembukuan itu ribet atau hanya perlu dilakukan oleh perusahaan besar. Padahal, dengan pembukuan yang rapi, kita bisa tahu apakah bisnis benar-benar untung atau malah tanpa sadar sedang merugi.
Nah, di artikel ini kita akan membahas mulai dari pengertian, jenis-jenis, contoh pembukuan keuangan, hingga tips menjaga pembukuan tetap rapi. Bahasa sederhananya, artikel ini akan jadi panduan lengkap buat kamu yang ingin lebih serius mengelola bisnis.
Apa Itu Pembukuan Keuangan?
Secara sederhana, pembukuan keuangan adalah proses mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam bisnis, baik pemasukan maupun pengeluaran. Bayangkan saja pembukuan seperti “buku harian” keuangan usaha kamu. Bedanya, alih-alih menulis curhatan, yang dicatat adalah arus uang: dari mana datangnya dan ke mana perginya.
Kenapa penting?
- Mengetahui kondisi kesehatan bisnis.
- Memudahkan pengambilan keputusan (misalnya kapan restock barang, kapan promo).
- Menghindari kebocoran keuangan.
- Jadi bahan laporan saat butuh investor atau pinjaman.
Singkatnya, tanpa pembukuan, kita ibarat nyetir mobil tanpa spidometer. Jalan sih bisa, tapi berisiko.
Jenis-Jenis Pembukuan Keuangan yang Perlu Diketahui

Pembukuan keuangan ternyata tidak hanya satu jenis. Setiap catatan punya fungsinya masing-masing. Berikut beberapa jenis yang umum digunakan oleh UMKM:
- Buku Kas
Catatan paling dasar yang berisi keluar-masuk uang tunai. Biasanya berupa tabel sederhana: tanggal, keterangan, debit (pemasukan), kredit (pengeluaran), dan saldo. - Buku Piutang
Cocok untuk bisnis yang sering memberikan pembayaran tempo. Dengan buku piutang, kita bisa tahu siapa saja yang berutang, berapa jumlahnya, dan kapan jatuh tempo. - Buku Utang
Jangan hanya mencatat siapa yang berutang pada kita, tapi juga penting mencatat utang kita ke supplier atau pihak lain. - Buku Persediaan (Stok)
Berguna untuk bisnis retail, kuliner, atau manufaktur. Catatan ini akan menunjukkan berapa jumlah barang masuk, barang keluar, dan stok yang masih tersedia. - Buku Pembelian & Penjualan
Catatan detail setiap transaksi pembelian barang dan penjualan produk atau jasa.
Dengan memahami jenis-jenis ini, kamu bisa memilih mana yang paling relevan untuk bisnis. Tidak perlu semuanya sekaligus, mulai saja dari yang paling penting: buku kas.
Contoh Sederhana Pembukuan Keuangan Harian dan Bulanan
Nah, bagian ini biasanya yang paling dicari: contoh pembukuan keuangan. Jangan bayangkan rumit seperti laporan keuangan perusahaan besar. Untuk UMKM, bentuknya bisa sederhana, misalnya dalam tabel.
5+ Contoh Pembukuan Keuangan untuk UMKM
Berikut beberapa contoh sederhana pembukuan keuangan yang bisa langsung kamu praktikkan:
1. Contoh Pembukuan Kas Harian
Tanggal | Keterangan | Pemasukan | Pengeluaran | Saldo |
---|---|---|---|---|
01/09 | Penjualan harian | Rp500.000 | – | Rp500.000 |
01/09 | Beli bahan baku | – | Rp200.000 | Rp300.000 |
๐ Buku kas harian ini berguna untuk memantau arus kas setiap hari.
2. Contoh Pembukuan Piutang
Nama Pelanggan | Tanggal | Jumlah | Status |
Andi | 02/09 | Rp150.000 | Belum bayar |
Sari | 03/09 | Rp200.000 | Lunas |
๐ Dengan buku piutang, kamu tahu siapa saja yang masih berutang ke bisnismu.
3. Contoh Pembukuan Utang
Nama Supplier | Tanggal | Jumlah | Jatuh Tempo | Status |
Toko ABC | 04/09 | Rp300.000 | 10/09 | Belum bayar |
Toko XYZ | 05/09 | Rp500.000 | 12/09 | Lunas |
๐ Buku utang membantu mengingatkan kewajiban usaha agar tidak telat bayar.
4. Contoh Pembukuan Persediaan Barang
Tanggal | Nama Barang | Masuk | Keluar | Stok Akhir |
01/09 | Kopi Sachet | 100 pcs | 20 pcs | 80 pcs |
02/09 | Gula 1kg | 50 pcs | 10 pcs | 40 pcs |
๐ Cocok untuk usaha kuliner atau retail agar stok selalu terkendali.
5. Contoh Pembukuan Penjualan Bulanan
Tanggal | Produk | Jumlah Terjual | Total |
01/09 | Nasi Goreng | 30 porsi | Rp450.000 |
02/09 | Ayam Geprek | 25 porsi | Rp375.000 |
๐ Dengan catatan penjualan, kamu bisa tahu produk mana yang paling laris.
6. Contoh Pembukuan Pembelian
Tanggal | Barang | Jumlah | Harga | Total |
01/09 | Beras 5kg | 5 | Rp60.000 | Rp300.000 |
02/09 | Minyak 1L | 10 | Rp15.000 | Rp150.000 |
Dengan format sederhana seperti ini, kamu sudah bisa melihat kondisi bisnis setiap hari maupun per bulan.
Tools dan Software untuk Membuat Pembukuan
Sekarang kita hidup di era digital, jadi pembukuan tidak harus selalu manual di buku tulis atau Excel. Ada banyak pilihan software dan aplikasi yang bisa memudahkan kamu:
- Microsoft Excel / Google Sheets: Cocok untuk pemula, fleksibel, dan gratis.
- Aplikasi Akuntansi (Jurnal, Accurate, dsb.): Lebih canggih, cocok kalau transaksi sudah banyak.
- POSe: Aplikasi kasir digital yang bukan hanya mencatat penjualan, tapi juga membantu pembukuan dengan fitur laporan otomatis. Sangat membantu UMKM yang ingin praktis tanpa ribet.
Dengan tools ini, pembukuan jadi lebih cepat, akurat, dan minim risiko kehilangan data.
Tips Menjaga Pembukuan Tetap Rapi

Membuat pembukuan itu satu hal, tapi menjaga agar tetap konsisten adalah tantangan sebenarnya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu:
- Catat setiap transaksi segera
Jangan menunda. Kalau ditunda, biasanya lupa. - Pisahkan uang pribadi dan uang bisnis
Ini kesalahan klasik pebisnis pemula. Campur uang sering bikin bingung dan kacau. - Gunakan aplikasi
Aplikasi seperti POSe bisa jadi asisten keuangan yang setia, mencatat otomatis setiap transaksi penjualan. - Lakukan pengecekan rutin
Setidaknya seminggu sekali cek saldo dan cocokkan dengan catatan. - Simpan bukti transaksi
Simpan struk, invoice, atau nota agar bisa dilacak jika ada selisih.
Kesimpulan
Pembukuan keuangan adalah pondasi penting dalam membangun bisnis yang sehat. Mulai dari buku kas sederhana hingga aplikasi canggih, semua bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Dengan pembukuan yang rapi, kamu bisa tahu posisi keuangan bisnis, mengambil keputusan lebih bijak, dan siap berkembang lebih besar.
Ingat, pembukuan bukan hanya kewajiban, tapi investasi untuk masa depan bisnis kamu.
Jadi, kalau bisnis kamu masih pakai cara lama, bikin catatan manual, risiko salah hitung dan kebocoran keuangan akan terus menghantui.
Bayangkan kalau semua transaksi tercatat otomatis, laporan keuangan langsung jadi, dan kamu bisa punya gambaran jelas soal perkembangan usaha setiap bulan.
Dengan POSe, semua itu mungkin. Aplikasi kasir digital yang lengkap nan terjangkau ini diciptakan khusus untuk UMKM agar lebih efisien, hemat waktu, dan siap naik level dengan budget terjangkau.
Dan kabar baiknya: cukup Rp30.000/bulan, bisnis kamu bisa tampil lebih profesional tanpa perlu modal besar.
Coba GRATIS sekarang dan jadikan pembukuan lebih cerdas bersama POSe!