Marketing

6 Cara agar Viral di Sosmed (TikTok, IG, dan FB): Trik Cepat Masuk FYP!

cara agar viral

Di dunia yang serba cepat ini, perhatian adalah mata uang paling mahal. Satu video bisa ditonton jutaan kali hanya dalam semalam, tapi keesokan harinya, semua orang sudah pindah ke tren lain.

Namun, di balik jutaan konten yang muncul setiap hari, hanya sedikit yang benar-benar meledak. Pertanyaannya: kenapa ada video yang bisa viral hanya dalam semalam, sementara lainnya tenggelam tanpa jejak?

Jawabannya sederhana: viral itu bukan keberuntungan. Viral adalah hasil dari strategi yang memahami emosi, data, dan momentum.
Dan kabar baiknya, siapa pun bisa melakukannya, termasuk kamu yang sedang membangun bisnis di TikTok, Instagram, atau Facebook.

Berikut 6 cara agar viral di sosmed, supaya kontenmu bukan cuma FYP sesaat, tapi juga bertahan lama di ingatan audiens.

Apa Arti “Viral” di Era Serba Digital

Menjadi viral di media sosial kini seperti mimpi semua orang, terutama bagi pebisnis yang ingin dagangannya cepat dikenal.
Tapi, apakah semua yang viral itu benar-benar berdampak?

Ada dua jenis viral:

  • Viral awareness: bikin ramai, tapi hanya sesaat.
  • Viral impact: bikin orang ingat dan bertindak, entah beli produkmu, follow akunmu, atau percaya sama brand kamu.

Di dunia yang serba cepat ini, viral tanpa strategi hanya menciptakan “keramaian sementara.”
Sebaliknya, viral yang berdampak akan menumbuhkan kepercayaan dan pelanggan jangka panjang.

Baca Juga: Peluang Bisnis Street Food 2026: Strategi Laku Keras di Era Digital

6 Cara agar Viral di Sosmed (TikTok, IG, dan FB)

Tidak ada rumus ajaib untuk viral. Tapi, ada formula yang bisa dipelajari, perpaduan antara emosi, cerita, dan waktu yang tepat.

Berikut langkah-langkah konkretnya:

1. Buat Hook yang Kuat di 3 Detik Pertama

Di era scroll cepat, kamu cuma punya waktu tiga detik untuk menarik perhatian.
Pastikan pembuka videomu bikin orang langsung berhenti dan penasaran.

Coba mulai dengan:

  • “Kamu pasti pernah ngalamin ini kalau jualan online…”
  • “Gue baru sadar kesalahan ini setelah 2 tahun jualan.”
  • “Kalau mau FYP, jangan lakukan ini!”

Gunakan ekspresi wajah, teks singkat, atau situasi yang langsung relate.
Ingat: di tiga detik pertama, bukan konten terbaik yang menang — tapi konten yang paling cepat bikin orang ingin lanjut.

2. Sentuh Emosi Penonton (Bukan Sekadar Informasi)

Konten viral lahir dari emosi, bukan logika.
Audiens lebih mudah membagikan konten yang membuat mereka merasakan sesuatu.

Emosi paling kuat yang memicu viralitas antara lain:

  • Kagum atau inspirasi
  • Kelucuan ringan dan natural
  • Rasa tidak setuju atau ingin berpendapat

Kalau kamu pebisnis, tampilkan sisi manusia dari brand-mu, perjuangan, kesalahan, atau momen lucu di balik layar.
Audiens lebih jatuh cinta pada keaslian dibanding promosi yang “terlalu sempurna.”

3. Gunakan Tren, Tapi Tetap Otentik

Tren memang bisa jadi jalan pintas menuju visibilitas. Tapi ingat, orang tidak follow tren — mereka follow kepribadian.
Kamu bisa pakai lagu, sound, atau challenge yang sedang viral, tapi beri sentuhan khas dari brand atau ceritamu sendiri.

Contoh: tren “#BisnisDariKosan” bisa kamu ubah jadi kisah perjuangan jualan dari kamar sebelum punya toko.
Tren boleh sama, tapi ceritamu harus beda.

4. Pahami Pola Engagement dan Retention

Pernah lihat akun kecil tiba-tiba meledak tanpa iklan?
Itu bukan sulap, itu data.

Ada dua hal penting:

  • Engagement rate: seberapa banyak orang menyukai, berkomentar, dan membagikan.
  • Retention rate: seberapa lama orang menonton videomu sampai akhir.

Semakin tinggi dua angka ini, semakin besar peluang videomu didorong algoritma ke lebih banyak pengguna.
Jadi, jangan hanya lihat views, perhatikan seberapa lama orang betah menonton.

5. Tambahkan CTA yang Natural dan Interaktif

CTA (Call-to-Action) tidak harus kaku atau terasa promosi.
Gunakan ajakan yang terasa seperti ngobrol:

  • “Setuju gak? Tulis di komentar!”
  • “Tag teman kamu yang harus tahu ini.”
  • “Kalau relate, simpan dulu biar gak lupa.”

Interaksi alami seperti ini membantu algoritma melihat bahwa kontenmu “hidup,” bukan hanya dilihat tapi juga dibicarakan.

6. Konsisten dan Kenali Pola Viralmu Sendiri

Viral bukan tentang satu video yang meledak, tapi tentang pola yang bisa diulang.
Setiap akun punya DNA-nya sendiri: gaya visual, tone bicara, dan jenis konten yang paling disukai audiens.

Pelajari apa yang berhasil. Kalau satu format (misalnya tips cepat berdurasi 20 detik) mendapat engagement tinggi, ulangi dengan topik baru tapi gaya serupa.
Konsistensi menciptakan pengenalan, dan pengenalan melahirkan kepercayaan.

Mengapa Beberapa Konten Bisa Viral Tanpa Iklan

Algoritma media sosial seperti TikTok dan Instagram tidak hanya melihat popularitas, tapi juga retensi dan reaksi pengguna. Konten yang membuat orang menonton sampai habis dan berinteraksi akan lebih sering muncul di beranda orang lain.

Jadi, jangan buru-buru menyalahkan algoritma, pahami datanya, dan ubah insight itu jadi trategi konten yang lebih matang.

Baca Juga: 500+ Kata-Kata Promosi Makanan yang Bikin Laris!

Kesimpulan: 

Viral di TikTok, IG, atau FB bukan soal hoki, tapi soal memahami manusia, apa yang mereka rasakan, apa yang mereka bicarakan, dan apa yang membuat mereka berhenti scrolling.

Dengan kombinasi emosi, cerita, dan momentum yang tepat, kamu bisa membangun konten yang tidak hanya ramai sesaat, tapi juga meninggalkan kesan panjang.

Dan untuk para pelaku bisnis, setelah kontenmu viral, jangan biarkan atensi itu hilang begitu saja.Pastikan kamu siap mengubah views menjadi sales.

Di sinilah POSe hadir membantu.
Dengan sistem kasir digital dan pengelolaan bisnis yang lengkap serta mudah digunakan, kamu bisa mencatat transaksi, memantau stok, dan melihat laporan penjualan real-time, langsung dari HP.


Semua itu bisa kamu nikmati mulai dari Rp30.000/bulan, atau coba GRATIS di sini sekarang!

Author

Dwi Aryani

Leave a comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *